Soil test Investigasi tanah dalam semua pekerjaan proyek konstruksi Penyelidikan Tanah atau Investigation tanah merupakan kegiatan mutlak dari proses pelaksanaan sebuah proyek konstruksi.
![soil test investigasi](https://www.sonel.co.id/wp-content/uploads/2024/05/WhatsApp-Image-2023-05-31-at-15.49.22.jpeg)
Penyelidikan Tanah untuk mendapakan informasi karakteristik dari fisik tanah / batuan area site. Soilinvestigation ini mulai dari atas sampai bawah permukaan. untuk memperoleh data yang berisi informasi yang mempengaruhi sistem desain, konstruksi, biaya proyek, dan keselamatn pekerja. ( Baca Juga : Penyidikan tanah Sondir )
Metode Pekerjaan Jasa Soil Test investigasi Tanah
Pengeboran Tanah
Pertama-tama yang kita lakukan dari metode kerja ini adalah pengeboran tanah untuk mengambil sample tanah pada titik lokasi untuk membuat bangunan.Pengeboran tanah dengan menggunakan metode continuous coring. Pengeboran tanah menggunakan core barrel yang berdiameter 3 inch. dengan air sirkulasi pada lubang bor untuk membantu mendinginkan dan mengankangkat sample tanah. Sample inti harus tersusun dalam core box, setiap kedalaman 5 meter.
Pengambilan Sample
Langakah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah pengambilan sample tanah dari hasil pengeboran.
- Pada penyelidikan tanah ini, ambil maksimal 3(tiga) sample tanah tak terganggu pada lubang pengeboran. Pengambilan sampel tanah tak terganggu lakukan dengan menggunakan tabung berdinding tipis (thin wall tube) dengan diameter 71 mm.
![](https://www.sonel.co.id/wp-content/uploads/2024/05/sample-tanah-soil-test.jpeg)
Pengujian Laboratorium
selanjutnya, setelah mendapatkan sample tanah dari hasil pengeboran maka lakukan pengujian laboratorium. ada beberpa pengujian laboratorium antaranya sebagai berikut.
- Moisture Content : Uji ini adalah untuk mengukur kadar air dari tanah.kegiatan ini untuk menyatakan besarnya persentase dari berat air terhadap berat kering dari tanah.
- Specific Gravity : (Berat Jenis) terdefinisikan sebagai perbandingan antara berat isi partikal padat dengan berat isi air.
- Atterberg Limit : Uji ini adalah untuk menentukan plastisitas dari tanah kohesif, ada dua jenis pengujian dalam Atterberg Limit yaitu Batas Cair dan Batas Plastis lakukan untuk keperluan identifikasi sifat tanah dan klasifikasi tanah.
- Grain Size Distribution : Uji ini untuk menentukan klasifikasi tanah berdasarkan sebaran ukuran butirnya. Untuk tanah berbutir kasar, gunakan metode mekanis dengan ayakan (penyaringan). Sedangkan apabila jumlah butiran yang lewat dari saringan no. 200 (0.075 mm) cukup banyak, lakukan analisahydrometer. analisa hydrometer lakukan dengan silinder pengendapan yang mempunyai tinggi 18 inci dan diameter 2,5 inci dan bertanda yang menunjukkan volume 1000 ml. Campuran calgon digunakan sebagai dispersing agent. dengan menggunakan alat Hydrometer yang terletak dalam larutan tanah tersebut pada waktu t maka alat tersebut mengukur berat spesifik larutan sampai kedalaman L. Dengan dasar tersebut perhitungkan persentase dari butiran halus hingga ukuran 0.002 mm.
- Shear Strength Test : Uji ini untuk mengukur kuat geser dari tanah. Untuk memperoleh parameter kuat geser tanah, pada proyek ini lakukan uji Triaxial Compression Test.
- Consolidation test (ASTM D-2435) : Uji ini untuk memperoleh besarnya kecepatan dan jumlah dari konsolidasi tanah kohesif ketika ditahan di sekelilingnya dan dibebani dalam arah axial.